Pengertian Minuman Keras
Menurut Asep Subhi & Ahmad Taufik (2004: 103) yang di maksud
dengan minuman keras adalah minum-minuman beralkohol yang dapat
menyebabkan si peminum mabuk dan hilang kesadarannya. Minuman beralkohol
ini dapat merusak pikiran, sehingga orang menjadi tidak sewajarnya atau
tidak normal.
Dampak Minuman Keras
Minuman keras adalah salah satu minuman yang mengandung zat adiktif
(alkohol). Penyalahgunaan minuman keras akan membawa dampak yang tidak
baik buat kesehatan fisik dan psikis seseorang. Menurut Anang Syah
(2000: 8-9) akibat atau dampak dari penyalahgunaan zat adiktif bagi
pemakai adalah:
1) Kepribadian rusak
2) Tingkah laku (bohong, manipulasi)
3) Pola pikir khas (serba mau cepat)
4) Pelanggaran norma
5) Fisik (gemetaran, siang tidur malam begadang)
Sedangkan tanda-tanda yang ditimbulkan akibat pemakaian minuman keras
beralkohol dan obat-obatan sejenis, umumya akan menyebabkan timbulnya
keberanian mengarah pada perilaku kasar, pemarah, mudah tersinggung dan
bertindak brutal. Dampak lain dari mengkonsumsi zat adiktif adalah pada
kehidupan sosial seseorang seperti: ketidakmampuan bersosialisasi dengan
bukan pemakai, sering bersengketa dengan orang lain, ketidakmampuan
fungsi sosial (bekerja atau sekolah) pekerjaan berantakan, drop out
sekolah dan nilai raport jelek.
Jika di lihat dari segi kesehatan, minuman keras juga sangat
berdampak pada kesehatan diri seseorang. Wasis dan Irianto (2008: 125)
menjelaskan bahwa alkohol yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan
iritasi saluran pencernaan seperti lambung dan usus sehingga dapat
menimbulkan pendarahan. Lambung yang terluka dapat menimbulkan penyakit
mag sedangkan usus yang berlubang akan menyebabkan terganggunya
penyerapan makanan sehingga bada menjadi kurus.
Dalam sebuah jurnal kesehatan, minuman beralkohol juga banyak
mengandung gula dan itu sangat berbahaya bagi kesehatan. Sebuah hasil
penelitian telah dipublikasikan di Journal Nature oleh tiga peneliti obesitas terkemuka dari University of California, San Fransisco School of Medicine.
Disebutkan bahwa tambahan gula sukrosa dan fruktosa pada minuman
kemasan cukup tinggi. Pemanis yang digunakan sangat berbahaya bagi
kesehatan, apalagi jika gula tersebut dicampurkan dalam alkohol.
Sebuah penelitian di Amerika juga telah menunjukkan tentang dampak dari minuman keras. Dalam sebuah scientific yang berjudul Deaths Due to Alcohol (dalam
Abidin, 2007) melaporkan bahwa angka kematian di Amerika mencapai
100.000 orang tiap tahun pada tahun 1996. Sedangkan pada tahu 1998 yang
di muat dalam brosur American Academi of Pediatrics, menegaskan
bahwa remaja yang meminum-minuman keras mengandung resiko terlibat dalam
penyalahgunaan obat-obatan 7,5 kali lebih tinggi (Abidin, 2007).
Tahap Perkembangan Seorang Menjadi Tergantung Alkohol
Seseorang yang mengkonsumsi minuman keras tidak semuanya dikatakan
sebagai pecandu alkohol. Karena peminum sendiri memiliki berbagai
tingkatan. Kalau hanya sekali dua kali minum, maka belum bisa di katakan
sebagai pecandu. Umumnya kalau di kalangan pelajar, mengkonsumsi
minuman keras cenderung karena pergaulan dan sekedar ikut-ikutan teman,
jadi kebanyakan dari mereka masih dalam tahap coba-coba, belum sepenunya
menjadi pecandu alkohol.
Secara lebih rinci seorang peneliti, jellinek (dalam Supratiknya,
1995: 62) mengemukakan beberapa tahap dalam proses perkembangan seorang
alkoholik menjadi tergantung pada alkohol. Beberapa tahap yang di maksud
adalah:
1) Tahap Sistomatik Praalkoholik.
Pada mulanya orang menenggak minuman beralkohol demi pergaulan,
misalnya dalam pesta-pesta tertentu. Ternyata, orang tersebut mengalami
mendapatkan ganjaran terbebas dari ketegangan tertentu yang sedang di
alaminya.
2) Tahap Prodromal.
Tanda in di tandai dengan serangan lupa (blackouts) yang datang
secara tiba-tiba. Orang yang bersangkutan belum menunjukkan gejala telah
mulai keracunan, sehingga masih terus bisa ngobrol atau mealakukan
aktivitas lain, namun keesokan harinya ternyata ia tidak mampu mengingat
semua kejadian tersebut.
3) Tahap Krusial.
Kini orang yang bersangkutan mulai tidak bisa mengendalikan kebiasaan
minumnya, sekali minum setenggak akan membuatnya terus minum sampai
keracunaan atau mabuk berat atau sampai tidak bisa minum lagi.
4) Tahap kronik.
Orang ini kini sudah sama sekali di kuasai oleh alkohol. Siang malam
ia berada dalam keadaan keracunan atau mabuk. Keadaan ini dapat
berlangsung selama berhari-hari sampai orang yang bersangkutan
sepenuhnya tak berdaya.
Faktor Penyebab Penggunaan Minuman Keras/Alkohol
Mengkonsumsi minuman keras adalah salah satu bentuk penyimpangan
sosial. Penyimpangan sosial yang terjadi di kalangan remaja tidak akan
begitu saja muncul apabila tidak ada faktor penarik atau faktor
pendorong. Faktor penarik berada di luar diri seseorang, sedangkan
faktor pendorong berasal dari dalam diri atau keluarga yang memungkinkan
seseorang untuk melakukan penyimpangan tersebut (Bagja Waluya, 2007).
Lebih lanjut Bagja Waluya (2007) memaparkan bahwa
penyimpangan-penyimpangan tersebut terjadi akibat sosialisasi yang tidak
sempurna baik pergaulan di masyarakat maupun kehidupan di dalam
keluarga yang dianggapnya tidak memuaskan. Sehingga anak mencari
pelarian di luar rumah dengan mencari teman yang dapat memberikan
perlindungan dan pengakuan akan keberadaan dirinya. Pada penyimpangan
yang dilakukan melalui penyalahgunaan narkoba dan minuman keras,
biasanya seseorang tidak akan langsung melakukannya, akan tetapi diajak
oleh teman sekelompoknya untuk mencoba lebih dahulu untuk membuktikan
bahwa mereka telah menjadi orang dewasa, lama kelamaan seseorang akan
mendapatkan pengakuan dari kelompoknya dan menjadi bagian dari kelompok
tersebut.
Cara Penanggulangan Perilaku Minum-Minuman Keras
Menurut Supratiknya (1995) Ada beberapa cara untuk menolong seorang
alkoholik menghantikan kebiasaan buruknya. Secara biologis dapat di
gunakan obat-obatan tertentu untuk mendetoksifikasi (menghilangkan
karacunan) orang-orang yang maabuk kronik berat. Sedangkan secara
psikososial, salaah satu cara pendekatan yang efektif adalah terapi
kelompok. Dalam situasi kelompok, para alkoholik di ajak menghadapi
masalah-masalah hidupnyaa, menyadari akibat-akibat merusak dari
masalah-masalahnya itu, dan di tolong menemukan kemungkinan-kemungkinan
untuk mengatasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar