Sebaliknya
orang tua juga instropeksi diri dampak yang diberikan kepada anaknya.
Jika sudah terjerumus dalam kenakalan remaja. Sungguh berat agar keluar
dari sifat anak untuk berbuat yang dilarang agama. Setidaknya ada
bimbingan yakni ikut mengaji di dalam masjid. Anak remaja akan suka
mengaji yakin akan berubah dari sifat buruknya. Pembekalan iman ini
dilakukan sejak dini mungkin agar membentuk kepribadian yang baik juga.
Lingkungan
sekolah hanya mendidik anak untuk mengenal perbuatan baik yang boleh
dikerjakan dan perbuatan jelek harus ditinggalkan. Anak remaja baik
selalu berteman dengan sifat kepribadian baik pula. Sebab anak memasuki
masa perkembangan dari tingkat pendidikan SD, SMP dan SMA mulai mencoba
hal yang baru. Merokok dalam kategori anak remaja tentu dilarang,
perkataan dari orang tuanya sendiri tidak didengarkan. Anak remaja
membeli rokok dengan uang sakunya dari orang tua.
Pergaulan
bisa dilihat pakaian yang dipakai tidak rapi alias berantakan sepulang
dari sekolah. Biasanya ngumpul terlebih dahulu di pojok warung. Entah di
warung dekat perempatan jalan raya si anak diam – diam membeli sebuah
minuman keras.
Bagaimana
minuman keras mempengaruhi jiwa anak remaja ? Tentu ada alasannya
berbuat untuk sekedar kesenangan belaka bersama teman sekolah. Motif
yang dilakukan dengan cara mengajak satu demi satu baik dari laki maupun
perempuan semua pada suka mencoba hal baru. Iman si anak remaja masih
menurun sekali. Sebenarnya apa enaknya aktifitas minum alkohol hingga
mabuk tidak sadar diri ?Hilangnya pendirian agama terhadap anak remaja
sekarang perlu dikhawatirkan generasi penerus bangsa bukan mencetak
remaja yang suka mabuk - mabukkan.
Anak remaja harus kuat menghindari dari sifat kejelekan bisa merugikan
diri sendiri maupun orang tua yang susah payah membiayai sekolah hingga
berhasil ke depan menjadi anak remaja berguna bagi bangsa Indonesia
tercinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar